- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Namanya Willan Kawamura, usianya sekitar 40-an tahun. Wanita yang bersuamikan warga negara Jepang ini sebetulnya orang Gorontalo asli, kelahiran Bongomeme, Kabupaten Gorontalo. Namun sudah lama menetap di Jakarta. Bekas pelayan di restoran Jepang ini awalnya hanya iseng iseng untuk cari tahu tentang Pulo Cinta. Itupun hanya melalui temannya yang berdomisili di Gorontalo. Dan akhirnya setelah mengorek info kesana kemari, beliau mendapatkan info untuk bisa liburan ke Pulo Cinta.
Siang itu tanggal 14 April 2016, tim kami menjemput tante Willan (begitu kami memanggilnya) di bandara Djalaludin Gorontalo. Menumpangi pesawat Lion Air, dia turun dengan gaya khas Japannese dari pesawat. Kami pun agak kaget dengan gayanya. Sangat stylish menurut kami, sangat tidak mewakili usianya yang sudah berkepala tiga 😆. Setelah semua barang bawaanya beres, mobil keluaran Toyota langsung kami pacu menuju desa botumoito, Kabupaten Boalemo lokasi dimana Pulo Cinta berada. Perjalanan kurang lebih 1,5 jam dari bandara Djalaludin menuju barat Gorontalo. Suasana jalanan trans sulawesi bagian barat siang itu lancar jaya. Mobil melaju kencang namun tetap nyaman.
Setibanya di dermaga Pulo Cinta, perahu yang menjemput tamu kami sudah menunggu. Tanpa babibu, kru perahu itu cekatan mengangkat barang bawaan tamu. Sudah sesuai standar pelayanan lah. Wong mahal gitu untuk nginapnya 😃. Awalnya agak susah untuk mencari dermaganya, berhubung papan penunjuk masih kurang memadai. Kami harus beberapa kali berhenti untuk sekedar nanya arah ke dermaga Pulo Cinta ke beberapa masyarakat sekitar. Tapi dengan skil guide yang dimiliki guide kami bisa menemukan dermaganya. Dan akhirnya bisa menyebrang ke Pulo Cinta.
Niat awalnya si Tante Willan cuma untuk survei Pulo Cinta untuk liburan keluarganya saat lebaran nanti. Namun setelah sampai di Gorontalo, tepatnya di Pulo cinta dia benar benar jatuh cinta dan sampe ga mau pulang.Wakakakaka.
Sampai jumpa lain waktu deh Willan-san, jangan lupa bawa keluarganya ke Pulo Cinta suatu saat nanti 😙
Ayo ke Pulo Cinta !!!
Reservasi via 08114337690
Siang itu tanggal 14 April 2016, tim kami menjemput tante Willan (begitu kami memanggilnya) di bandara Djalaludin Gorontalo. Menumpangi pesawat Lion Air, dia turun dengan gaya khas Japannese dari pesawat. Kami pun agak kaget dengan gayanya. Sangat stylish menurut kami, sangat tidak mewakili usianya yang sudah berkepala tiga 😆. Setelah semua barang bawaanya beres, mobil keluaran Toyota langsung kami pacu menuju desa botumoito, Kabupaten Boalemo lokasi dimana Pulo Cinta berada. Perjalanan kurang lebih 1,5 jam dari bandara Djalaludin menuju barat Gorontalo. Suasana jalanan trans sulawesi bagian barat siang itu lancar jaya. Mobil melaju kencang namun tetap nyaman.
Setibanya di dermaga Pulo Cinta, perahu yang menjemput tamu kami sudah menunggu. Tanpa babibu, kru perahu itu cekatan mengangkat barang bawaan tamu. Sudah sesuai standar pelayanan lah. Wong mahal gitu untuk nginapnya 😃. Awalnya agak susah untuk mencari dermaganya, berhubung papan penunjuk masih kurang memadai. Kami harus beberapa kali berhenti untuk sekedar nanya arah ke dermaga Pulo Cinta ke beberapa masyarakat sekitar. Tapi dengan skil guide yang dimiliki guide kami bisa menemukan dermaganya. Dan akhirnya bisa menyebrang ke Pulo Cinta.
Niat awalnya si Tante Willan cuma untuk survei Pulo Cinta untuk liburan keluarganya saat lebaran nanti. Namun setelah sampai di Gorontalo, tepatnya di Pulo cinta dia benar benar jatuh cinta dan sampe ga mau pulang.Wakakakaka.
Sampai jumpa lain waktu deh Willan-san, jangan lupa bawa keluarganya ke Pulo Cinta suatu saat nanti 😙
Ayo ke Pulo Cinta !!!
Reservasi via 08114337690
Komentar
Posting Komentar